Tidak ada dari saya niatan untuk membeli sepeda dan memakainya ke kantor, sudah kebayang bagaimana capenya goes dari rumah ke kantor.
Suatu hari saya diminta teman untuk menemani mengambil sepeda yang dia pesan berupa sepeda lipat yang dikenal dengan merk dahon. Pada waktu pengambilan sepeda saya disuruh untuk mencoba sepeda dahon tersebut, tapi tetep saya berpikiran "buat apa sih beli sepeda cape-capein badan".
Hari besoknya teman saya itu sudah memakainya ke kantor yang jarak dari rumah sekitar 17 km dengan berpakaian celana pendek baju dan helm, saya cukup kaget "hah serius tuh orang bawa sepeda ke kantor, gilaa". Terus dan terus saya melihat temen saya b2w ke kantor "bener-bener tuh orang kuat bener".
Setiap hari saya selalu mendengar anjuran-anjuran "kompor" dari temen untuk membeli sepeda dan memakainya ke kantor.
Dengan "kompor" yang hebat dari temen
akhirnya saya putuskan membeli sepeda yang merupakan saran dari temen saya itu "bukan dahon" berupa sepeda Polygon dengan corak b2w "si koneng" yang merupakan sepeda pertama saya.Sebenarnya saya tidak mengetahui tentang sepeda sama sekali "buta tentang sepeda yang penting goes...wakakakak"
Setelah saya beli dari toko lansung keesokan harinya saya pakai untuk b2w ke kantor.
Dengan perlengkapan seadanya hanya memakai celana pendek sweater tanpa sarung tangan dan helm "hehehehe".
Hampir setiap hari saya goes "si koneng" ke kantor bareng temen saya itu, banyak kejadian yang lucu dan seru yang saya dan temen saya alami, dari bocor ban, ngebentak pengendara motor sampe nempeleng pengendara motor yang ugal-ugalan.
Sedikit demi sedikit saya upgrade "si koneng" agar lebih enak dan lebih ringan di goesnya, tanpa disadari komponen asli bawaannya sudah tidak tersisa "hanya tersisa frame/rangka..hehehehe".
Temen cukup kaget dengan upgrade yang saya lakukan, ternyata saya lebih gila daripada temen saya yang dulunya saya anggap gila karena goes sepeda dari rumah ke kantor.
Setelah cukup lama goes dengan "si koneng" akhirnya saya kepincut untuk bisa bermaen lebih "XC", tidak hanya goes dari rumah ke kantor.
Saya coba untuk tanya-tanya ke orang yang mengerti tentang sepeda XC. Ardian lah orangnya, teman kuliah di bandung ini memang sudah lama menggeluti olah raga sepeda dan sepedanya pun bukan maen bagusnya. Saya terus bertanya ke teman saya itu "hampir setiap hari" sepeda XC apa yang bagus dan cocok buat saya.

Setelah tanya-tanya kesana kemari akhirnya saya putuskan untuk membeli sepeda XC merk KHS XC 604.
Ini merupakan sepeda ke dua yang saya rakit untuk bisa bermain XC.
KHS XC 604 menurut pendapat saya value for money lah, enak dipakainya dan ga kalah saing dengan merk-merk lain yang lebih mahal dari KHS ini.
Selain untuk bermain XC sepeda kedua saya ini juga sering saya bawa untuk b2w ke kantor.
Sepeda kedua saya ini tidak cukup lama saya pake "dasar orang ga pernah puas dengan sesuatu hal, biasa ga kuat sama kompor..wakakakakak"
Beberapa komponen yang saya ingat dari KHS XC 604
frame : KHS XC 604, rd : XT shadow, fd : non series, crank : hone dual chainring, cassette " deore, chain : deore, shock depan : rockshox RVL, brake set : XT 2008, apa lagi yah??
Setelah ngelepas sepeda XC ke temen "di jual" akhirnya saya putuskan untuk merakit sepeda Polygon collosus fr 2.0 "si hejo".

Sepeda ini lah yang sampai saat ini masih saya pake untuk goes dan maen lumpur-lumpuran.
Dengan sepeda, di jakarta saya jadi banyak teman dari berbagai kalangan "yang bersepeda tentunya" mulai dari kalangan atas sampe kalangan yang kecil semua berkumpul dan tidak memandang dia siapa, pekerjaannya apa, jabatannya apa.
Itulah cerita yang sangat singkat tentang awal mula saya menyenangi sepeda, dari sepeda untuk cummuter sampai sepeda untuk downhill.
I would like to say thank's for "kompor" my friend.
Keep Rock'in...
1 komentar:
hemm... nice... emang ga capai naek sepeda bos
Posting Komentar